Alasan PSSI Tak Naturalisasi Striker: Shin Tae-Yong Tidak Menemukan Yang Berkualitas
By ommed
nusakini.com - Exco PSSI Hasani Abdulgani mengungkapkan alasan mengapa pelatih tim nasional Indonesia Shin Tae-yong tidak mengajukan pemain keturunan yang berposisi sebagai striker.
Posisi tersebut mendapat banyak kritikan setelah tak mampu tajam di Piala AFF 2020 lalu, dengan hanya dua gol saja yang tercipta dari pemain yang bermain sebagai striker.
Dua gol itu pun hanya dicetak oleh Ezra Walian, sementara Dedik Setiawan, Hanis Saghara Putra dan Kushedya Hari Yudo semuanya tak mampu menjebol gawang lawang selama turnamen tersebut.
"Jadi, Shin Tae-yong mengatakan begini 'Saya membutuhkan pemain dengan kualitas yang saya mau, standar saya'," kata Hasani dalam saluran YouTube R66 Media.
"Saya enggak mau memilih pemain yang dianggap naturalisasi dalam tanda kutip, yang kita mau jadikan WNI, tapi kualitasnya sejajar atau di bawah pemain lokal."
"Dia [Tae-yong] mau yang di atas kualitasnya, belajar dari pengalaman-pengalaman dulu."
"[Tae-yong mengatakan] 'Saya tidak menemukan pemain keturunan Indonesia yang berposisi sebagai striker yang standarnya seperti yang saya mau'."
"Menurut Tae-yong, para pemain keturunan Indonesia itu mempunyai posisi terbaik itu di posisi belakang, itu yang dia dapat."
Hasani juga mengungkapkan bahwa ada beberapa nama pemain keturunan yang berposisi striker yang sempat ingin dihubungi, namun karena Tae-yong menginginkan pemain berkualitas, PSSI pun mengurungkan langkah tersebut.
"Sempat kita mau ambil Ragnar Oratmangoen. Tapi waktu Kevin Diks mau lagi [dinaturalisasi], STY bilang kepada saya bahwa dia maunya Kevin Diks. Malah Ragnar Oratmengoen tidak lagi masuk list," tambahnya.
"Memang, STY sangat ketat soal ini. Saya sangat setuju dan maka saya dukung program dia. Karena saya mau kalau pun kita harus ambil pemain dari luar, ibaratnya seperti kita divaksin, empat ini booster. Untuk menyempurnakan." (gi/om)